Minggu, 09 Desember 2012

Harga Rendah, Petani Lantarkan Kebun Sawit.

09/12/2012.

Seorang petani Mukomuko mengumpulkan hasil perkebunan sawitnya untuk di jual ke toke. (Foto) Antarabengkulu.com/musriadi).
Mukomuko (ANTARA Bengkulu) - Para petani di kecamatan penarik, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, terpaksa membiarkan tanaman sawitnya tidak dirawat setelah harga tandan buah segar sawit mengalami penurunan sejak
sebulan terakhir di daerah itu dari Rp 700 menjadi Rp 600/Kg. Petani tidak merawat tanaman sawitnya karena biaya operasionalnya terlalu besar seperti penyemprotan dan pemupukan, ’’kata Ketua Gabungan Petani Sawit (GPS) Kabupaten Mukomuko, Chairul siregar, di Mukomuo, sabtu.

  ’’Organisasi  GPS kata dia, saat ini memiliki sebanyak 1.600 orang anggota yang mayoritas merupakan petani kecil di Kecamatan Penarik, yang memiliki lahan tanaman kelapa sawit seluas 3.600 hektare. Kondisi petani yang tergabung dalam GPS semuanya sama, membiarkan tanaman sawitnya tidak dirawat, ’’ujarnya. Sedangkan, kata dia, perhitungan untuk satu kali perawatan saja , seperti penyemprotan seluruh rumput dan pemupukan, anggaran yang di butuhkan dari potongan hasil penjualan TBS sawit  sekitar Rp 400 hingga Rp 500 per kilogram.

  ’’Jika harga TBS sawit sekarang itu Rp 600 per kilogram, jadi yang tersisa untuk petani dari penjualan TBS sawit meraka untuk setiap kali panen hanya Rp 100/Kg, ’’ujarnya. Ia menerangkan, sedikit sekali keuntungan yang harus diperoleh petani dari penjualan sebesar Rp 100/Kg, apa lagi petani yanghanya memiliki lahan kebun sawit satu hingga dua hectare. Lebih baik petani menggunakan hasil penjualan TBS sawitnya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya, ’’kata dia.

  ’’Namun, lanjutnya,  dampak yang akan dirasakan oleh petani yang tidak merawat tanaman sawitnya adalah terjadinya penurunan produksi karena tanaman sawit sangat haus dengan air dan pupuk. Prediksi kami tahun 2013 produksi petani akan turun besar-besaran karena dalam tahun ini tidak ada lagi aktivitas pemupukan, ’’ujarnya. (ANTARA).

 
  ’’Sumber: http://bengkulu.antaranews.com Sabtu, 8 Desember 2012.



(Bihis)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar