Senin, 15 Oktober 2012

Walhi Mengritik Program Pertanian Bank Dunia.

15/10/2012.
JAKARTA- Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia(Walhi) Abetnego Tarigan menolak praktek spekulasi komoditas pangan. ‘‘Bahan pokok seperti beras dan jagung tidak seharusnya dijadikan spekulasi,’’ujarnya akhir pekan lalu.

 
Menurut Walhi, spekulasi sumber pangan ini akan memperburuk kemiskinan keluarga petani kecil karena mereka akan kehilangan akses terhadap sumber pangan akibat penguasaan besar-besaran oleh korporasi swasta mau pun asing. Maskipun investasi Bank Dunia di sektor pertanian global meningkat tiga kali lipat dari senilai US$ 2,5 miliar pada 2002 menjadi US$ 6-8 miliar pada 2012, kenaikan harga pangan pada 2002-2008 mencapai 85 persen.
Akibatnya, FAO mencatat jumlah orang kelaparan dan kurang gizi di dunia mencapai 870 juta orang pada 2010-2012.

  Program Officer Sekretariat Nasional Kualisi Anti Utang(KAU), Yuyun Harmono, mengatakan praktek spekulasi komoditas pangan dilakukan bank-bank besar dan lembaga keuangan internasional.
Bank Dunia, melalui program Responsible Agricultural Investment(RAI), telah melegitimasi penguasaan korporasi terhadap lahan agrikultural. FIONA PUTRI HASYIM.



‘’Sumber: Koran cetak, koran Tempo halaman B5,15/10/2012.





(Bihis)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar