mediaindonesia.com/Kamis, 17 Mei 2012.
JAYAPURA--MICOM: Menteri Negara Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya mengatakan hampir seluruh perusahaan di Indonesia, terutama bergerak di bidang pengusahaan hutan dan pertambangan, tidak ramah lingkungan.
Balthasar mengakui setiap tahunnya Kementerian Lingkungan Hidup melakukan proper kepada seluruh perusahaan di Indonesia, yang salah satu tujuan utamanya agar mengetahui bagaimana perusahaan mengolah limbah dan sisa produksi lainnya, agar menjadi berguna dan ramah lingkungan.
"Kami punya program propers seluruh perusahaan tiap tahun, agar mengetahui apakah pengelolaannya ramah lingkungan atau tidak dan beberapa hal lainnya. Dan nantinya akan ada klasifikasi yang diberikan," kata dia, di Sentani, Kabupaten Jayapura, Rabu (16/5) petang.Dijelaskan Balthasar yang juga mantan Rektor Uncen Jayapura, pada 2011 lalu, pihaknya melakukan proper kepada kurang lebih 1.200 perusahaan, dan tahun ini lakukan hal yang sama pada 1500 perusahaan.
JAYAPURA--MICOM: Menteri Negara Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya mengatakan hampir seluruh perusahaan di Indonesia, terutama bergerak di bidang pengusahaan hutan dan pertambangan, tidak ramah lingkungan.
Balthasar mengakui setiap tahunnya Kementerian Lingkungan Hidup melakukan proper kepada seluruh perusahaan di Indonesia, yang salah satu tujuan utamanya agar mengetahui bagaimana perusahaan mengolah limbah dan sisa produksi lainnya, agar menjadi berguna dan ramah lingkungan.
"Kami punya program propers seluruh perusahaan tiap tahun, agar mengetahui apakah pengelolaannya ramah lingkungan atau tidak dan beberapa hal lainnya. Dan nantinya akan ada klasifikasi yang diberikan," kata dia, di Sentani, Kabupaten Jayapura, Rabu (16/5) petang.Dijelaskan Balthasar yang juga mantan Rektor Uncen Jayapura, pada 2011 lalu, pihaknya melakukan proper kepada kurang lebih 1.200 perusahaan, dan tahun ini lakukan hal yang sama pada 1500 perusahaan.
Adapun hasil klasifikasi yang diberikan pada perusahaan tersebut
terkait kesadaran lingkungan, yakni hijau untuk tergolong baik, merah
untuk kurang kesadaran, dan hitam untuk yang sama sekali tak ada
kesadaran bahkan melanggar aturan.
"Ternyata hampir seluruh perusahaan di Indonesia masuk kategori merah dan hitam. Terutama perusahaan yang ada di Kalimantan yang mengeksploitasi hutan dan tambang. Untuk klasifikasi merah masih kita terus berikan pembinaan, sementara kalau sudah hitam langsung diproses hukum," terang Balthasar. (MC/OL-10)
"Ternyata hampir seluruh perusahaan di Indonesia masuk kategori merah dan hitam. Terutama perusahaan yang ada di Kalimantan yang mengeksploitasi hutan dan tambang. Untuk klasifikasi merah masih kita terus berikan pembinaan, sementara kalau sudah hitam langsung diproses hukum," terang Balthasar. (MC/OL-10)
(Bihis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar