Rabu, 06 November 2013

Meninggalkan Tanah Kelahirannya Untuk Mengetuk Simpati Dunia.


Banyuwangi, 5 November 2013- Saat perhatian sebagian warga Banyuwangi tercurah ke lomba balap sepeda berskala internasional Banyuwangi Tour De Ijen (BTDI), Ari Restu dan Edy Prayitno,
dua (2) pendaki gunung asal Banyuwangi, justru meninggalkan tanah kelahirannya untuk mengetuk simpati dunia agar peduli pada keselamatan hutan lindung Gunung Tumpang Pitu.

  "Uniknya, dua (2) aktivis Banyuwangi’s Forum For Environmental Learning (BaFFEL) itu memilih puncak Gunung Agung (3.124 mdpl), Bali. Mereka menyuarakan penolakan rencana eksploitasi emas di hutan lindung Gunung Tumpang Pitu dari puncak gunung.

  "Hey world, safe Banyuwangi and Tumpang Pitu from gold minning”, begitu bunyi Spanduk yang mereka kibarkan di kori suci Gunung Agung (04/11/2013). Bali itu titik yang menarik perhatian dunia, karena itu penolakan tambang emas Tumpang Pitu kami suarakan di Gunung Agung. Harapannya, dunia mendukung sikap kami”, kata Ari.

  "Ari menambahkan, aksi tersebut merupakan reaksi atas sikap Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang begitu tertutup jika menyangkut soal kehutanan, khususnya eksploitasi emas Tumpang Pitu. Dalam investigasi yang dilakukan BaFFEL, tercatat hingga bulan ini terhitung ada empat(4) kali pertemuan tertutup yang dilakukan Bupati Banyuwangi.

  "Semua pertemuan tertutup itu ber-isu kehutanan. Di bulan Mei lalu ada dua (2) kali pertemuan tertutup. Di bulan Juli ada satu (1) kali. Dan yang terbaru justru terjadi di awal bulan November. Diam-diam bupati melakukan pertemuan dengan Direktur Pemanfaatan Jasa Lingkungan Kawasan Konservasi dan Hutan Lindung Departemen Kehutanan.”, ujar pendaki yang juga relawan penanggulangan bencana itu.

  "Aksi ini tak hanya memancing keingintahuan pendaki lain yang kebetulan berada di Gunung Agung, namun juga menarik perhatian beberapa warga yang bersembahyang di kori suci Gunung Agung. BaFFEL memilih Kori suci Gunung Agung sebagai salah satu titi aksi dengan maksud menunjukkan titik persamaan antara Gunung Agung dengan Gunung Tumpang Pitu. Dua gunung ini sama-sama memiliki tempat ibadah yang disucikan umat Hindu. Jika di Gunung Agung ada kori suci, maka di kaki Gunung Tumpang Pitu ada Pura Segara Tawang Alun,” pungkas Ari.



(Editing, Bihis).



1 komentar:

  1. Mengharukan sekali saking cinta nya tanah kelahiran.. Salam Blogger.

    http://muhafiss.blogspot.com/

    BalasHapus