Jumat, 30 Agustus 2013

35 Warga Lubuk Sahung Pertanyakan Laba KMD.


MUKOMUKO - Sebanyak 35 warga Desa Lubuk Sahung Desa Selagan Raya, Kabupaten Mukomuko mendatangi PT Agro Muko Sei Betung Estate.
Mereka mendatangi perusahaan perkebunan kelapa sawit itu untuk menanyakan masalah laba kebun kas desa mereka seluas 15 hektare yang sudah ditanami sejak tahun 2005 lalu. Hingga tahun 2013 ini desa mereka sama sekali belum menerima laba dari hasil kebun kas desa itu.

  “Kedatangan warga diketuai oleh Sakariman. Mereka diterima Senior Manager Administrasi (SMA) PT Agro Muko, Bum Maruhum Purba di aula Sei Jerinjing Estate, kemarin (19/8) pukul 14.00 WIB. Dalam pertemuan yang juga dihadiri oleh pihak kepolisian ini, warga mempertanyakan realisiasi kebun kas desa mereka. Sejatinya tahun 2010 atau pada saat sawit seluas 15 hektare itu sudah berbuah mereka mendapatkan laba dari kebun kas desa itu. Namun kenyataannya tidak sama sekali.

  “Dalam pertemuan itu mereka mendapatkan jawaban jika memang hasil kebun kas desa tersebut belum bisa dibagikan. Karena dari hasil panen masih digunakan untuk menutupi biaya produksi yang sangat tinggi. Mulai dari pengolahan lahan perawatan (pemupukan) dan lainnya. Sisanya digunakan untuk membayar utang dari biaya yang dikeluarkan saat pembukaan lahan kebun plasma yang menghabiskan Rp 575 juta.Dari hasil kebun kas desa itu utang yang baru dicicil Rp 51 juta.

  "Sehingga masih bersisa sekitar Rp 524 juta. Karena itu laba belum bisa dibagikan untuk kas desa.
Kapolres Mukomuko AKBP Wisnu Widarto, SIK melalui Kasat Intel AKP Yun Rambe membenarkan kedatangan warga ke PT Agro Muko tersebut. Awalnya mereka menuju ke GMO PT Agro Muko. Kemudian diarahkan untuk menemui manajemen PT Agro Muko Sei Betung Estate yang langsung membawahi masalah manajemen kebun plasma dengan warga Desa Lubuk Sahung itu.

  “Mereka hanya menanyakan masalah hasil kebun kas desa yang tidak pernah mereka terima. Mereka menanyakan saja kemana uangnya. Tadi (kemarin, red) pertemuan sudah berakhir sekitar pukul 15.30 WIB,” katanya. Kedatangan warga sendiri berjalan dengan tertib. Hanya meminta kejelasan masalah laba kebun kas desa itu. Apalagi setelah pergantian kades dan BPD belum ada kejelasan terkait dana kas desa. “Semuanya sudah dijelaskan pihak manajemen PT Agro Muko, masyarakat pun menerima penjelasan itu,” ujarnya.(del)



“Sumber: http://harianrakyatbengkulu.com  Selasa, 20 Agustus, 2013.


  (Bihis)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar