Selasa, 10 Januari 2012

Jembatan Putus, Tiga Warga Nyaris Tewas.

Rakyat Bengkulu,9 Januari 2012.

    IPUH – Hujan deras yang mengguyur sejumlah daerah di Provinsi Bengkulu, kemarin (8/1) menimbulkan bencana. Di Kabupaten Mukomuko, satu unit jembatan gantung di Desa Retak Ilir Kecamatan Ipuh putus. Ini adalah kali kedua musibah jembatan gantung di Mukomuko putus.
Naasnya saat putus, di atas jembatan tersebut tengah melintas satu unit Mitsubsihi TS Pick Up mengangkut 500 Kg tandan buah segar (TBS) sawit. Seketika mobil pun ikut tercebur ke sungai Retak yang kedalamannya mencapai 1-2 meter tersebut.

Beruntung sang sopir, Putra Andeka (18) bersama dua orang penumpangnya Diko dan Ade selamat dan berhasil berenang ke tepian. Ketiganya luput dari luka luar. Namun mereka cukup shock atas peristiwa yang terjadi pukul 16.15 WIB itu.
Kronologis kejadian, saat itu Putra Andeka ditugasi ayahnya Bahrun untuk membeli sawit warga di seberang sungai. Usai menimbang sawit seberat 500 kg Putra Andeka pulang bersama dua orang warga yang membantu penimbangan. Mobil pun merayap menyeberangi jembatan gantung yang berlantai papan tersebut.
Nahasnya, tiba sekitar 10 meter di seberang, jembatan pun putus. Seketika ketiganya tercebut ke sungai berikut mobil dan muatan TBS. Ketiganya lantas bergantungan di tali-tali jembatan. Kemudian menepi ke aliran sungai.
Walau sungai dalam dan deras, beruntung mobil tidak hanyut karena tersangkut. Seketika warga yang mendengarkan informasi ini berdatangan ke lokasi kejadian. Mereka langsung mengevakuasi mobil yang masih tercebur ke dalam sungai.
Kades Retak Ilir Ariantobing mengatakan warga sempat kesulitan dalam mengevakuasi kendaraan. Apalagi evakuasi dilakukan secara manual. Proses evakuasi memakan waktu yang lama hingga menjelang maghrib. “Kalau tiga orang yang berada di mobil berhasil selamat tanpa ada luka sedikit pun,” kata Ariantobing.
Warga setempat, Khairul Amra menjelaskan posisi mobil saat tercebur ke sungai dalam keadaan terbalik. Sedangkan muatan sawit yang diangkut mobil sudah tercebur dalam sungai. “Jembatannya sudah tua. Agaknya tidak mampu menahan beban sawit yang mencapai 500 kilogram ditambah beban kendaraan. Itu merupakan jembatan gantung menuju akses perekonomian warga. Harapan kami bisa diperbaiki segera,” harapnya.(del)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar