Kamis, 30 Mei 2013

Tujuh Tahun Lumpur Lapindo, Korban Ingatkan Pentingnya Pemulihan Kehidupan.


HARI ANTI TAMBANG. MOMENTUM MENGUATKAN SOLIDARITAS DAN VETO RAKYAT ATAS KESELAMATAN RUANG HIDUP KINI DAN MASA DEPAN.
Surabaya, 29 Mei 2013 - 40 aktivis JATAM dari seluruh Indonesia bersolidaritas dalam aksi 7 tahun tragedi semburan lumpur lapindo.
Solidaritas aksi dengan hadir langsung ke Porong Sidoarjo Jawa Timur pada 29 Mei 2013. Bagi Jaringan Advokasi Tambang hari yang sama merupakan Hari Anti Tambang (HATAM) papar Andrie S Wijaya Koordinator JATAM.

  "HATAM tahun 2013 memang khusus dipusatkan di Porong Sidoarjo. Seperti diketahui bersama hari ini adalah 7 tahun tragedi lumpur lapindo. Di sini industri bahan bakar fosil bukan saja memanaskan bumi, tapi juga telah mengubur sebuah kehidupan. Tragedi ini juga menayangkan secara telanjang drama perselingkuhan pengurus negara dengan korporasi. Sebagian bukti itu nampak dari tidak adanya tindakan hukum hingga penggunaan dana APBN dalam kasus ini.

  "Koordinator JATAM menegaskan, aksi ini adalah bentuk dukungan pada korban lumpur lapindo. Kami juga mengunakan “Suara Kami Yang Tidak Pernah Padam” sebagai tema aksi solidaritas di daerah-daerah seperti : Kalimantan Timur,  Maluku Utara, Bangka Belitung, Manggarai Barat, Sulawesi Tengah, Dairi, Mandailing Natal dan banyak lagi komunitas yang berjuang mempertahankan ruang hidup dan penghidupannya yang teracam oleh pertambangan.

  "JATAM mendapatkan 11.000 izin usaha pertambangan yang konsesi memenuhi seluruh ruang hidup dari Aceh hingga Papua. Belum termasuk konsesi tambang minyak dan gas, konsesi panas bumi, perkebunan sawti dan industri lainnya. Pada sepuluh tahun terakhir, Indonesia mengeksploitasi sumber daya alam secara berlebihan. Industri pertambangan mendominasi dan hadir disetiap sudut daerah yang ditandai membengkaknya jumlah izin pertambangan.

  "Sebagai akibat langsung dari eksploitasi berlebihan ini selain kerusakan lingkungan, juga memicu konflik secara meluas dimana operasi tambang masuk. Keselamatan, ruang hidup rakyat dan kelangsungan fungsi ekologis alam berada pada titik terendah dan dalam ancaman serius. Menyikapi hal ini pengurus negara masih dengan “dongeng” pembangunan dan atas nama pendapatan negara. Ribuan korban jiwa hingga kehancuran alam tidak mengerakan agenda perubahan.

  "Presiden SBY untuk dua periode ini lebih berperan melayani kepentingan modal dan sibuk dengan urusan internal partai. Hingga puncaknya SBY kembali menjabat ketua umum partai yang membawanya duduk di kursi kepresidenan. Menimbang rejim pemerintahan SBY sudah tidak lagi bisa diharapkan hingga akhir jabatan 2014 nanti.

  "JATAM di Hari Anti Tambang 29 Mei 2013 menyerukan HARI ANTI TAMBANG MOMENTUM MENGUATKAN SOLIDARITAS DAN VETO RAKYAT ATAS KESELAMATAN RUANG HIDUP KINI DAN MASA DEPAN. Hak Veto Rakyat untuk Membatalkan, Menolak dan Menyetop seluruh izin pertambangan yang nyata-nyata mengancam keselamatan.


  "Sumber: http://www.jatam.org/saung-pers
29 Mei 2013.
(Bihis)

1 komentar:

  1. hhahahaha ARB pembual

    Kunjungan Rutin Sobat, Ane Tunggu Kunjungan Baliknya Ya :D

    BalasHapus