Minggu, 01 April 2012

Tradisi yang tak lapuk oleh Zaman..

https://www.facebook.com/notes/barlian-mukomuko 1 April 2012.

RITUAL ADAT ’’NGAMPUNG SEMANGAT PADI”

Ngampung Semangat Padi adalah Sebuah Tradisi  yang sudah  terAdat di Desa Sungai  Ipuh sekitar  . yang telah diwariskan para pendahulu  secara turun temurun,yang mana acara adat ini merupakan
sebuah acara do,a bersama dari seluruh lapisan masyarakat untuk Tanaman Padi Sawah yang ditanam secara serentak yang dahulunya merupakan satu-satunya cara pencegahan hama-hama yang menyerang Tanaman Padi,yang dilaksanakan pada saat Tanaman Padi berumur 1 s/d 1,5 bulan,dengan menggunakan Ramuan-Ramuan Tradisional.
Acara diawali dengan Musyawarah mufakat untuk menentukan Jadwal pelaksanaan Ngampung Semangat Padi,dengan dimulai dari Acara Baca Yasinan di Tengah-tengah Sawah hamparan Padi,.selaku Pelaksana adalah Orang Tua Kepala Kaum yang ada didalam Desa,dan selaku Penyelesai Acara adalah pihak Perangkat Adat dan Pegawai Sarak di Desa Sungai Ipuh yang diundang secara khusus oleh Kepala Kaum masing-masing Perangkat Adat dan Pegawai Sarak sesuai dengan hasil Musyawarah awal.

Tahapan Pelaksanaan Acara
1.Baca Yasinan Pertama yang dihadiri oleh Orang tua Kepala Kaum,Penghulu dan Pemangku
    Adat,Pegawai Sarak,Pemerintahan Desa,BPD dan tokoh-tokoh masyarakat.(Baca yasin padi berumur 3 minggu – 1  bulan)
2.Baca Yasinan kedua dengan peserta yang hadir tetap seperti yang pertama (umurpadi 1,5 bulan)
3.Baca Yasinan ketiga di lakukan ketika umur padi 2 bulan (ketika padi mulai mengeluarkan buah yang
    kira2 40 hari lagi menjelang panen tiba,dengan peserta yang hadir tetap seperti yang pertama dan
    yang kedua yang dilanjutkan dengan penetapan Jadwal Puncak Ngampung Semangat Padi dan Acara
    makan bersama ditengah padang.
Setelah Baca Yasinan ketiga Para Kepala Kaum bertugas menyampaikan dan meminta kepada masing-
masing Kepala Keluarga yang tercatat sebagai Anak Penakan masing –masing kaum untuk dapat ikut
serta pada Acara Puncak Ngampung Semangat Padi dengan menyiapkan ;
    a. Nasi dan gulai untuk acara makan bersama yang dalam istilah adat disebut Jamba isinya berupa  
        Nasi tiga Ebek (3 Bungkus),Gulai tiga Cawan (3 mangkok ) dan Punjung Kuning satu buah ( nasi kuning dari beras ketan)
        terdiri dari Nasi Kuning dan Senggang Ayam ).Khusus Jamba Penghulu Adat ( Depati ) dan Jamba
        Pengulu Sarak ( Khadi ) disiapkan oleh  :

        - Jamba Depati disiapkan oleh Tuan Khadi
        - Jamba Khadi disiapkan oleh Depati kepala Adat
    b.Ramuan obat Padi sesuai dengan yang telah biasa dilakukan.
        Ramuan yang disiapkan sebagai ureh Padi  ( obat padi )
        Daun dan Batang Kumpai.
        Daun dan Batang Cakrau.
       Daun Setawar.
       Daun Sedingin.
       Daun  lingundi.
       Daun Cerek.
      Akar Pakis.
      Akar Pohon Dedap.
      Daun Pinang masak.
      Pulu Rotan.
4.Hari Puncak Ritual Ngampung Semangat Padi.
1. Dimulai Jam 7.30 wib seluruh Perangkat Adat,Pegawai Sarak,Perangkat Desa,BPD,Kepala Kaum,Tokoh-

     tokoh Adat,Tokoh-tokoh Agama dan Tokoh-tokoh masyarakat sudah hadir di Masjid sesuai dengan
     hasil kesepakatan pada Acara Baca Yasinan ketiga,yang pada saat itu seluruh Kepala Kaum mambawa
     sebuah Jamba untuk Jamuan Pagi yang diambil oleh Kepala Kaum dari salah satu anak penakan
     kaumnya masing-masing.
     Seluruh Ramuan-Ramuan yang disiapkan oleh masyarakat diletakkan didepan Para penyelenggara 
     Acara yang berada didalam Piring dengan beralaskan Daun Pisang Segar.
2. Acara dimulai dengan Bacaan Alfatihah,kemudian Berzanji dan Berhatam yang pada akhirnya ditutup  
    dengan Do,a Hatam,selanjutnya masuk ke acara Antak-Antak yang mana Acara ini diawali dengan
    Pemukulan Beduk untuk mengumpulkan seluruh masyarakat bahwa acara Antak-Antak sudah segera
    dimulai.

    Antak-Antak adalah berjinggrak-jinggrak secara bersama-sama ( Khusus Laki-laki dari seluruh lapisan  
    masyarakat ) yangmana Penghulu Adat,Penghulu Sarak.Tokoh Adat,Tokoh Agama,Tokoh Masyarakat
    serta semua orang-orang yang mempunyai Jabatan di Desa, baik Jabatan Pemerintahan Desa maupun
    Jabatan Adat,diangkat secara bergiliran olah masyarakat besama-sama,dengan maksud mengangkat
    Semangat Para Pemimpin-Pemimpin Desa sehingga sangat berpengaruh terhadap semangat Padi
    yang sedang tumbuh disawah,acara ini berjalan selama 2 Jam dan selanjutnya ditutup dengan Do,a
    Penutup.
3.Setelah ditutup denga Do,a,maka Pegawai Sarak menyiram semua Ramuan-Ramuan dengan Air Tawar
    yang telah disiapkan oleh masyarakat dibotol,kemudian Para Peserta Acara menetapkan Jadwal dan
    tempat Mengadakan makan bersama di tengah Padang pada siang harinya ( dalam istilah Adat acara
    makan bersama ini dinamakan Ngadap Jamba),
kemudian Para Peserta Acara membubarkan diri
    untuk beristirahat menjelang Acara Makan di Tengah Padang (Ngadap Jamba).
4. Makan bersama di tengah Padang  (Ngadap Jamba).
    Seluruh Jamba yang dibawa oleh Para Ibu-Ibu dihidangkan diatas Tikar Pandan/Rumbai di 
    Lapangan/halaman yang Luas,setelah semua Jamba terkumpul dan siap dihidangkan,maka Seluruh
    Kepala Kaum mempersilahkan kepada Penghulu Adat dan Pengulu Sarak serta seluruh masyarakat
    ( diutamakan anak-anak laki-laki )  untuk mengambil tempat disetiap Jamba yang ada dengan diatur
    secara tertib oleh Kepala Kaum.
    Setelah selesai makan, Acara ditutup dengan Do,a bersama untuk keselamatan Tumbuhnya Padi yang               
    sedang disawah sampai panen selesai.
Setelah selesai panen sluruh gabah sudah di simpan atau sampai di rumah kira2 1 bulan selesai panen,maka selanjutnya acara di lanjutkan secara berkelompok (kaum) yang dalam istilah Adat disebut
Kenduri sudah Nuai ( selesai Panen ),yangmana acara ini adalah Syukuran secara berkelompok atas keberhasilan Panen Padi yang dilaksanakan bertempat di Surau/Langgar masing-masing Kaum.
Segala sesuatu kebutuhan yang diperlukan untuk Acara Kenduri Sudah Nuai tersebut diisi oleh seluruh Anak Kaum(setiapKepalar Keluarga yang tecatat sebagai anak/anggota Kaum tersebut ),baik Nasi,Gulai dan kebutuhan lain yang ditetapkan pada saat Rembuk awal sebelum acara dilaksanakan.

Sejarah singkat
Sesuai Amanat dari Para Pendahulu Masyarakat Desa Sungai ipuh sekitar, Acara Ritual Ngampung Semangat Padi ini memang harus dilaksanakan pada setiap musim Tanam,karena pernah tidak dilaksanakan oleh para penghulu sarak dan Penghulu Adat Desa serta masyarakat dengan mengingat kondisi Ekonomi masyarakat saat itu,sehingga akibatnya sangat patal yang mana Hama penyakit Padi menyerang sangat luar biasa sehingga pada tahun tersebut masyarakat gagal Panen,maka sejak saat itu Acara Ritual ini tidak pernah terlupakan pada setiap musim Tanam hingga sampai sekarang.


Info
Masyarakat Sungai Ipuh sekitar ( Selagan Raya ) terdiri dari 3 Luak dan 13 Kaum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar